Pembelajaran Tim Kuis
Pembelajaran
Model Tim Kuis Pandawa Lima Menjadikan Siswa Aktif Dan Berbudaya
Oleh : Idha
Fitriastuti, S.Pd
Belajar merupakan kegiatan paling
utama dalam aktivitas pendidikan di sekolah.
Proses belajar yang dilakukan oleh siswa diharapkan mampu merubah
tingkah laku siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikhomotorik. Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran harus
berjalan dengan efisien dan bermakna agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara maksimal, baik pada proses maupun
hasil pembelajaran. Di sini guru memegang peranan yang amat penting dalam
pemilihan metode, media, dan alat peraga yang tepat agar proses pembelajaran dapat
berjalan sesuai dengan perencanaan dan siswa pun merasa senang mengikuti proses
kegiatan belajar mengajar, terhindar dari perasaan tertekan dan bosan ketika
berada di dalam kelas. Jika siswa merasa senang dan termotivasi ketika menerima
pelajaran, maka materi pembelajaran tentunya dapat dikuasai siswa secara
maksimal.
Metode
pembelajaran Active Learning merupakan salah satu pilihan yang dapat digunakan
oleh guru untuk mengajar. Salah satu model pembelajaran dari metode ini adalah
model Tim Kuis. Menurut Mel Silberman dalam bukunya Active Learning (2001:155) model Tim Kuis
siswa dibagi menjadi tiga tim. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab
untuk menyiapkan kuis jawaban singkat, dan tim yang lain menggunakan waktunya
untuk memeriksa catatan. Namun pendapat
dari Mel Silberman ini dapat dikembangkan sendiri oleh guru menurut situasi dan
kondisi anak serta lingkungan belajarnya.
Bahkan kita dapat menyertakan pendidikan budaya ke dalam permainan kuis.
Contohnya dengan memberikan nama tokoh-tokoh wayang pada masing-masing kelompok
tim sehingga secara tidak langsung siswa dapat mengenal tokoh-tokoh wayang yang
merupakan warisan budaya bangsa. Biasanya model pembelajaran Tim Kuis ini cocok
untuk materi hafalan. Namun demikian model ini juga dapat diterapkan untuk
materi penanaman konsep. Kreatifitas
guru dalam mengembangkan dan mengelola kelas belajar sangat menentukan dalam
pengembangan sebuah metode pembelajaran.
Adapun
salah satu contoh pengembangan model pembelajaran Tim Kuis yang telah
dipraktekkan dalam kegiatan pebelajaran adalah model pembelajaran Tim Kuis Pandawa Lima. Langkah-langkah yang
dilakukan guru dalam model pembelajaran ini adalah
a) Bagilah siswa dalam beberapa kelompok
dan berilah nama sesuai dengan tokoh pandawa lima
b) Bagilah topik materi sesuai dengan
jumlah kelompoknya
c) Mintalah masing-masing kelompok untuk
mendiskusikan materi tersebut di rumah sebelumnya.
d) Sampaikan kepada siswa format
penyampaian pelajaran kemudian mulai penyampaian materi. Batasi penyampaian
materi maksimal 10 menit.
e) Setelah penyampaian, minta kelompok
menyiapkan pertanyaan sekaligus jawabannya berkaitan dengan materi yang baru
saja disampaikan dan telah mereka diskusikan di rumah.
f) Kumpulkan pertanyaan masing-masing
kelompok pada guru.
g) Berilah pertanyaan kepada
masing-masing kelompok dengan menukar pertanyaan masing-masing regu. Misalkan
pertanyaan kelompok Arjuna untuk kelompok Yudistira. Pertanyaan kelompok
Yudistira untuk kelompok Nakula dan seterusnya.
h) Mintalah siswa pada masing-masing
kelompok untuk bergantian sebagai juru bicara.
i) Pada pertanyaan sesi ke dua adalah
rebutan adapun pertanyaan ini guru yang menyusun. Tiap kelompok sebelum
menjawab harus mengacungkan tangan sambil menyebutkan nama regunya.
Misalkan regu Sadewa, regu Bima, dan
sebagainya.
j)
Akhiri
pelajaran dengan memberi tepuk tangan dan pujian kepada kelompok pemenang kuis,
menyimpulkan materi, tanya jawab, dan
jelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.
Penerapan
model pembelajaran ini sangat tergantung pada kreativitas guru. Bahkan
nama-nama pandawa pun dapat digantikan dengan nama-nama keluarga pandawa atau
tokoh-tokoh pewayangan yang lain sehingga selain siswa senang dan menguasai
materi yang dipelajari juga mengenal tokoh-tokoh dalam pewayangan. Dengan menggunakan model ini diharapkan siswa
lebih aktif dan lebih mengenal budaya bangsa.
Komentar
Posting Komentar